Friday 20 September 2013

Wisata Kuliner Ala Ninenice :D Episode 1 #Icip.Icip.Makananan.Tetangga(JEPANG)

18 September 2013

  Semester 3 ini...waktunya mempelajari masakan tetangga khususnya masakan asia (oriental) yang ada di matakuliah PMO (Pengetahuan Makanan Oriental). Kalau liat dari pengalaman kakak tingkat, kayaknya bakal seru matkul ini...karena, diakhir semester nanti kita satu kelas akan ngadain praktek besar berupa (sejenis) "pameran makanan" yang tiap-tiap kelompok diberi tema yang berbeda, dimana temanya harus menggambarkan budaya dan wisata khusus dari negara-negara di asia~ Contohnya, kalau dari pengalaman kaka tingkat, mereka ada yang dapat negara Korea jadi mulai dari makanan, dekorasi, sampai kostum mereka sesuai dengan kebudayaan Korea (untuk kakak tingkat yang suka Korea, mereka senang banget karena bisa pakai baju khas Korea ^^).

  Nah, di silabus kontrak matakuliah ini ada kegiatan wisata kuliner (bukan program acara TV ya). Wisata kulinernya tentu khusus kuliner Asia. Untuk kesempatan kemaren, saya dan teman-teman mendapat kesempatan berwisata kuliner Jepang. Tempat yang kita jadikan tujuan kuliner tentunya..........bukan Jepang karena berat diongkos nanti :p jadi cukup ke restaurant Jepang yang ada di Jakarta aja (setuju yow!)

Dok. pribadi : teman

Dok. pribadi : teman


  Restaurant yang beruntung kita kunjungi (kenapa beruntung??? ya iya lah, langsung dapat pengunjung dalam jumlah banyak hehe) Restaurant Nanabantei. Restaurant ini letaknya di Sarinah. Ada cerita nih pas wiskul kemarin. Cekidot....

  Kegiatan pergi kunjungan keluar menjadi kegiatan yang lumayan sering ada untuk program studi pendidikan tata boga. Jadi, biasanya kalau mau kunjungan, kita menyewa mobil untuk pergi bareng ke tempat tujuan. Tapi, berbeda dengan wiskul kemaren...kita berangkat sendiri-sendiri. Dan awalnya dapat kabar kalau kita berangkat bareng anak non reguler dan kata anak non reguler, mereka berangkat jam 13:00 WIB. (Benar kata orang, jangan langsung "iya" dengan yang namanya "katanya", karena ujung-ujungnya yang susah kita sendiri dan itu terjadi kemaren dengan saya). Lanjut cerita ya! Jadi, setelah dengar kabar yang ternyata belum pasti itu saya menghabiskan waktu menunggu dengan ngerjain tugas di FSI Al-Biruni, sampai selesai shalat zuhur. Habis shalat zuhur, saya balik ke gedung H (gedung IKK tempat jurusan saya belajar). Eh...sampai di gedung H..lho!kok nggak ada anak-anak sekelas widih jangan-jangan udah pergi. Panik langsung, inni mereka pergi udah lama atau baru T_T (kalau udah lama, kan rugi banget sayanya). Akhirnya, mulai saya sms teman-teman...dan nelpon teman-teman, tapi nggak ada balasan untuk waktu yang lumayan lama (padahal jarang-jarang saya mau nelpon orang kalau nggak urgent, tapi nggak diangkat). Lama, lama......banget sampai akhirnya salah satu teman yang tadinya saya coba hubungi kembali menghubungi saya. Alhamdulillah, lega banget (buka rahasia dikit aja. Tadinya udah mau nangis karena nggak ada balasan dari teman-teman. Mana nggak tau restonya dimana. Kalau tau saya mah langsung nyusul). Setelah lega karena akhirnya dapat kabar dari teman, biar nggak buang-buang waktu saya langsung caw!

  Sampai di Nanabantei...
  Weiiiiiiiii Nineeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee! Ayok ayok duduk......dsb----> sambutan dari teman-teman. Langsung saya disusruh makan sepuasnya, makan yang banyak dan ditungguin makan. Nah, pas di Nanabantei kemaren..berasa banget kekeluargaan di kelas Pendidikan Tata Boga reguler kemaren :D.

Jadi, inti dari cerita ini sih, senang sama suasana kekeluargaan kemaren heheh....

Kalau udah ngumpul, nggak lengkap kalau nggak narsis narsisan ^^

Dok.pribadi : teman

Dok. pribadi : teman

Dok. pribadi : teman

Monday 9 September 2013

Nasi Liwet #cinta.kuliner.Indonesia

Nasi Liwet? Apa itu nasi liwet?!?


Sekilas dari namanya bagi orang awam nasi liwet merupakan makanan yang spesial cara pembuatannya, begitu juga dengan saya (dulunya). Namun setelah dipelajari ternyata nasi liwet merupakan hidangan nasi yang dimasak dengan teknik meliwet, yaitu memasak dengan cara direbus dengan air dengan menggunakan api kecil di dalam panci. Biasanya, panci yang digunakan untuk meliwet nasi ada panci khusus yang terbuat dari bahan anti lengket, sehingga ketika kita memasak nasi liwet nasi tidak lengket dan gosong dan juga jika memasak dengan panci tersebut kita tidak perlu mengaduk nasi terus-menerus selama proses memasak.

Panci Nasi Liwet

Selain cara memasaknya yang diliwet, nasi ini agar lebih enak di masak dengan menambahkan bumbu berupa garam, daun salam, dan serai kemuadian agar lebih gurih cairannya menguunakan santan.

Hidangan nasi liwet ini merupakan hidangan yang berasal dari kota Solo (Jawa Tengah). Biasanya nasi liwet dihidangkan dengan pelengkap berupa opor ayam, sayur labu siam, sambal rebus, dan pindang telur.

FYI : Nasi Liwet merupakan salah satu jenis hidangan nasi dalam ilmu tata boga. Dalam tata boga dipelajari berbagai jenis hidang nasi dan salah satunya Nasi Liwet. Seperti yang diketahui, nasi liwet dihidangkan dengan berbagai macam pelengkap. kalau di Solo disebutnya Nasi Liwet, nah...kalau di daerah lain nasi yang dihidangkan dengan pelengkap dinamai dengan Nasi Rames, Nasi Uduk, Nasi Tumpeng, dll. Tapi, meski sama-sama berupa hidangan nasi dengan pelengkap, untuk tiap-tiap nama tersebut memiliki bumbu dan pelengkap yang berbeda sesuai dengan ciri khas masing-masing.

Sekarang, mari kita membahas tentang pelengkap dari Nasi Liwet  ^^
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya. Nasi Liwet memiliki hidangan pelengkap berupa Opor Ayam, Sayur Labu Siam, sambal rebus dan Pindang Telur. Satu pertanyaan untuk menguji pengetahuan kuliner --> Dari semua pelengkap itu, hidangan yang sudah kita kenal yang manakah? Jawab: Opor Ayam (betul tidak?). Bagaimana dengan yang lainnya??? heheheh

Kalau (dulu) ditanya seperti itu jawaban saya pasti sama dengan jawaban di atas hhaa. Tapi~ karena secara saya sekarang seorang anak tata boga...pasti tau lah kalau ditanyain dengan pelengkap lainnya (aseeek) hhee.

Opor ayam itu..... Yap! betul, ayam yang dimasak pakai santai ditambah bumbu dasar putih, kemiri, daun salam dan rasanya gurih dan manis santan.

Bagaimana dengan Sayur Labu Siam, sambal rebus dan Pindang Telur? Mari saya kasih tahu~

Sayur Labu Siam adalah jenis hidangan sayuran berkuah sedikit yang berbahan dasar labu siam kemudian dimasak dengan bumbu dasar merah dan diberi bumbu tambahan lain seperti terasi, garam, gula, dll. Gula! kalau kita perhatikan Nasi Liwet berasal dari Kota Solo di Jawa, nah makanan jawa itu tidak jauh-jauh dari yang namanya rasa manis..makanya ada tambahan "gula" untuk bumbunya. Sedikit cerita, kemarin saya pernah dapat tugas untuk praktek membuat Nasi Liwet Solo. Pantas saja komentar dosen untuk hidangan Sayur Labu Siam saya kurang memuaskan, kenapa? karena ternyata rasa dari Sayur Labu Siam saya tidak sesuai dengan rasa aslinya. Rasa dari sayur saya itu masih terbawa rasa makanan Sumatera yaitu  pedas, asin, gurih...sedangkan setelah saya coba mencicip sayur Labu Siam dari Nasi Liwet "asli" rasanya itu.........................MANIS Sekali! Heran, kok bisa manis gitu ya -,-a. Padahal menurut saya, sayur saya itu rasanya sudah mak nyos! tapi ya sudah lah ya~

Kemudian sambal rebus. Saya pikir sambal rebus itu sambal apa gitu? ternyata cuma cabe rawit merah direbus lalu digiling, jadi deh sambal rebus.

Pindang Telur. Pertama kali dengar, nggak ada bayangan bagaimana bentuk dari hidangan ini. Setelah dicari tahu, ternyata pindang telur itu telur rebus kupas yang warnanya coklat-coklat itu toh. (dulu) saya kira telurnya bisa berwarna coklat karena dimasak seperti semur, ternyata cara membuat telur sehingga menjadi warna coklat yaitu, telur mentah direbus kemudian air rebusannya diberi daun jambu biji, daun salam dan kulit bawang merah. "Kulit bawang merah lah ternyata yang memberikan warna coklat untuk pindang telur ini." kata seorang kenalan yang saya kenal ketika event Kelanarasa. Dan untuk memperoleh warna coklat yang pekat dan masuk sampai kedalam telur membutuhkan proses perebusan yang lama, hingga sehari lamanya, itu juga yang dikatakan "beliau".
Lipatan Pincuk

Setelah selesai dimasak Nasi Liwet dan pelengkapnya, hidangan ini disajikan di atas daun pisang yang dilipat menjadi bentuk "Pincuk".


Sunday 8 September 2013

Partime (lagi)!

" Assalamu'alaikum. Nine apa kabar?___________saya ada event lagi nih." 
  Dapat sms panggilan kerja part time lagi :), setelah kira-kira 2 bulan dari event terakhir. FYI saya dapat kerja part time di salah satu EO (event organizer) Kelanarasa. Awal mula saya bisa kenal sama Kelanarasa itu kayak iseng-iseng nekat. Mungkin bisa dibilang memanfaatkan sosial media dengan baik (mungkin~). Melalui  obrolan di twitter, perkenalan saya dengan chief Kelanarasa (awalnya, nggak tau kalau saya ngobrol sama seorang chief!). Kalau disuruh nyeritain bagaimana detail ceritanya, saya juga bingung bagaimana bisa sampai ke obrolan biar bisa part time di EO tersebut hhee...

   Kerja di Event Organizer ternyata banyak banget pelajarannya, karena pekerjaan di EO sebagai event crew kerjanya fleksibel, bisa jadi apa saja dan event crew itu kerjanya kalau ada event aja. Nah! kalau dipikir-pikir saya sebagai seorang mahasiswa tingkat awal dan kerja part time sebagai event crew EO itu pas banget, karena walaupun kerja tapi kegiatan perkuliahan saya alhamdulillah tidak terganggu.

  22 Agustus 2013 kemaren itu kali ketiga saya dipanggil Kelanarasa. Nah, dikali ketiga kemaren yang namanya kerja, baru banget kerasa. Kemaren itu bisa dibilang kami kerjanya lebih seperti catering. Kenapa saya bilang kerjanya baru kerasa? karena di dua event sebelumnya, tugas saya pada event yang ditangani Kelanarasa kerjanya lebih ringan. !

  Sedikit cerita, dari kerja part time di Kelanarasa ini banyak ilmu baru yang saya dapat, diantaranya: belajar bersosialisasi di dunia kerja, dapat pengetahuan tentang makanan-makanan nusantara, mulai dari macam-macamnya, asalnya dan rasanya (FYI: Kelanarasa itu EO yang khusus menaganani event-event yang berhubungan dengan budaya Indonesia). Selain itu, saya juga bisa kenalan sama para pengusaha makanan nusantara yang bekerjasama dengan kelanarasa di tiap event. Banyak lagi hal-hal yang saya dapat yang susah untuk saya jelasin. Yah, bisa dibilang saya ini orangnya susah untuk mengungkapkan pemikiran secara lisan dan semoga dengan sering ikut event dan bersosialisasi dengan orang-orang yang saya temui, kemampuan saya bertambah dalam hal "komunikasi", amin! karena susah juga kalau ide-ide tidak bisa disampaikan karena tidak pandai berkomunikasi hehe. Segini dulu cerita pengalaman part time nya :)




Anak Tata Boga Lulus, Mau Kerja Apa? Ini Dia Peluangnya. (Part 1)

Sebagian besar orang berpikir bahwa lulusan dari jurusan Tata Boga nantinya akan kerja sebagai koki/ chef/ cook. Tapi tahukah kamu, kalau te...